Senin, 30 Maret 2015

Ihyaaussubuh

Sahabat Jabir bin Samurah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda:

ﻛﺎﻥ ﻻ ﻳﻘﻮﻡ ﻣﻦ ﻣﺼﻼﻩ ﺍﻟﺬﻱ ﻳﺼﻠﻲ ﻓﻴﻪ ﺍﻟﺼﺒﺢ ﺃﻭ ﺍﻟﻐﺪﺍﺓ ﺣﺘﻰ ﺗﻄﻠﻊ ﺍﻟﺸﻤﺲ ﻓﺈﺫﺍ ﻃﻠﻌﺖ ﺍﻟﺸﻤﺲ ﻗﺎﻡ

“Beliau tidak berdiri dari tempat shalatnya -dimana
beliau melakukan shalat shubuh- hingga matahari
terbit. Jika matahari telah terbit, (maka) beliau
berdiri (untuk shalat).”
[HR. Muslim]

Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda:

ﻣَﻦْ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟْﻐَﺪَﺍﺓَ ﻓِﻰ ﺟَﻤَﺎﻋَﺔٍ ﺛُﻢَّ ﻗَﻌَﺪَ ﻳَﺬْﻛُﺮُ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺣَﺘَّﻰ ﺗَﻄْﻠُﻊَ ﺍﻟﺸَّﻤْﺲُ ﺛُﻢَّ ﺻَﻠَّﻰ ﺭَﻛْﻌَﺘَﻴْﻦِ ﻛَﺎﻧَﺖْ ﻟَﻪُ ﻛَﺄَﺟْﺮِ
ﺣَﺠَّﺔٍ ﻭَﻋُﻤْﺮَﺓٍ ﺗَﺎﻣَّﺔٍ ﺗَﺎﻣَّﺔٍ ﺗَﺎﻣَّﺔٍ

“Barangsiapa yang shalat shubuh dengan berjama’ah
kemudian dia berdzikir kepada Allah Ta’ala sampai
terbitnya matahari lalu dia shalat dua raka’at, maka
pahalanya seperti pahala berhaji dan ‘umrah,
sempurna, sempurna, sempurna.”

Riwayat imam At-Tirmidziy
Dalam riwayat lain disebutkan:

ﻣﻦ ﺻﻠﻰ ﺻﻼﺓ ﺍﻟﺼﺒﺢ ﻓﻲ ﺟﻤﺎﻋﺔ ﺛﻢ ﺛﺒﺖ ﺣﺘﻰ ﻳﺴﺒﺢ ﻟﻠﻪ ﺳﺒﺤﺔ ﺍﻟﻀﺤﻰ ﻛﺎﻥ ﻟﻪ ﻛﺄﺟﺮ ﺣﺎﺝ ﻭﻣﻌﺘﻤﺮ
ﺗﺎﻣﺎ ﻟﻪ ﺣﺠﺔ ﻭﻋﻤﺮﺓ

Barangsiapa yang melaksanakan shalat shubuh
dengan berjamaa’ah, kemudian dia tetap
(ditempatnya) hingga dia SHALAT DHUHA, maka
pahalanya seperti haji dan umrah yang sempurna.

Riwayat imam Athobroni; hadist hasan lighayrih,

Didukung pula riwayat dari Sayyidah Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata:

ﺣَﺘَّﻰ ﺇِﺫَﺍ ﻛَﺎﻧَﺖْ ﺍﻟﺴَّﺎﻋَﺔُ ﺍﻟَّﺘِﻲ ﺗُﻜْﺮَﻩُ ﻓِﻴﻬَﺎ ﺍﻟﺼَّﻠَﺎﺓُ ﻗَﺎﻣُﻮﺍ ﻳُﺼَﻠُّﻮﻥَ

“…(Mereka duduk) hingga waktu yang dilarang untuk
shalat telah berlalu, (kemudian) mereka mendirikan
shalat”