Sabtu, 25 April 2015

Mencari makna kehidupan

Sesungguhnya dahulu para ulama jika sudah belajar mereka mengamalkan, jika sudah mengamalkan mereka akan sibuk, jika mereka sudah sibuk mereka merasa kehilangan, jika sudah merasa kehilangan mereka akan di cari cari, jika sudah di cari cari mereka akan kabur / menjauh dari keramaian.
Syekh fudhail bin iyadh ra
قال فضيل بن عياض رحمه الله : أَنَّ العُلَمَاءَ - فِيْمَا مَضَى - كَانُوا إِذَا تَعَلَّمُوا عَمِلُوا، وَإِذَا عَمِلُوا شُغِلُوا، وَإِذَا شُغِلُوا فُقِدُوا، وَإِذَا فُقِدُوا طُلِبُوا، فَإِذَا طُلِبُوا هَرَبُوا.
Saudaraku, renungkan ..
- yang sudah belajar sudah kah anda mengamalkan ?
- Yang sudah mengamalkan sudahkan anda sibuk menyampaikan nya kembali kepada saudara seiman anda ? 
Baik dengan mengajarkan ataupun berdakwah, atau dengan obrolan ringan yang di selipkan dakwah Nabi mu sesuai ilmu yang kita dapatkan, sudahkah ?
- yang sudah sibuk mengajar dan berdakwah apakah anda merasa nyaman selalu dengan itu,
tidakkah anda ingin menyendiri dengan Rabb Mu ?
Rindu pada Nabi Mu ?
Atau nyaman  dengan kemegahan dunia ?
- sungguh saat hati rindu pada kesendirian makhluk akan mengejar2,, memang ajaib..
-> Itulah sebercak titik awal daripada ke ikhlasan.
- di situ ia akan berusaha menyendiri untuk ibadah yang tekun setelah tugas nya selesai, hidup akan terus berjalan, kita harus siap diganti dan harus menyiapkan pengganti..
Hidup yang sesungguhnya saat hati kita dipenuhi dengan cinta Allah dan Rasul Nya, ia akan merasa ramai saat berduaan dengan Allah, merasa ramai saat berduaan dengan Nabi shallallaahu alayh wasallam.
Wallaahu ta'ala a'lam
Abu haniyah